DINUL
ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DOSEN PEMBIMBING: JIMMI PASLA M.HUM
NAMA KELOMPOK 2:
EDO TRISURYA
ERZA MAYASARI
FAHZRA SARASWATI
FITRI NUR AFIFAH
FACHRI AHMAD
HENI OKTASARI
SURYA DARMA
SYAIFUL ALI MURDANI
AKADEMI AKUNTANSI RIAU
TAHUN AJARAN
2015/2016
DINUL ISLAM
PENGERTIAN DINUL ISLAM
Kata
Dinul Islam berasal dari dua kata, yaitu “ad-din” yang artinya agama,
jalan hidup, peraturan atau undang-undang, dan
“al-islam” yang artinya tunduk, menyerah, patuh selamat dan damai. Dinul Islam
yang arti sederhananya “Agama Islam” adalah agama yang ajarannya sangat
sempurna karena datang langsung dari Allah SWT. Dinul Islam yang dibawa nabi
Muhammad SAW, bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena
itu dinul islam yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW, merupakan Din (Agama) yang
paling lengkap serta satu-satunya agama yang di ridhoi Allah SWT. Sebagaimana
firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 19:
ان الدين عند
الله الإسلام
Artinya : “Sesungguhnya agama (yang benar) di sisi
Allah adalah Islam”
KARAKTERISTIK AJARAN
DAN UMAT ISLAM
1. Komprehensif, Ajaran
islam yang membentuk umat dalam suatu kesatuan yang bulat walaupun umat islam
itu berbeda-beda bangsa dan berlainan suku.
2. Moderat, Ajaran
islam yang memenuhi jalan tengah, jalan yang imbang, tidak mementingkan kejiwaan
(rohani) & tidak mementingkan
kebendaan (jasmani).
3. Dinamis, Islam
yang memberikan kepada manusia sejumlah hukum positif yang dapat dipergunakan
untuk segenap masa & tempat.
4. Universal, Ajaran
islam tidak ditujukan kepada suatu kelompok atau bangsa tertentu, melainkan
sebagai rahmatan lil’alamin, sesuai
dengan misi yang diemban oleh rasulallah SAW.
5. Elastis & fleksibel, Ajaran
islam berisi disiplin yang dibebankan kepada setiap individu.
6. Tidak memberatkan, Syariat
islam tidak membebankan seseorang sampai melampaui kadar kemampuan.
7. Graduasi (berangsur angsur), Hukum
atau ajaran yang diberikan kepada manusia secara psikologis sesuai dengan
fitrah nya sendiri.
8. Sesuai dengan fitrah manusia, Ajaran
islam yang memberikan keterangan yang pasti tentang kepercayaan asli dan hakiki
yang ada dalam diri manusia.
9. Argumentatif filosofis, Ajaran
islam yang tidak mengharuskan umatnya untuk mempercayai-Nya secara buta.
Karakteristik ajaran islam tersebut
banyak diungkapkan oleh para ulama, yang meliputi:
1. Umat islam sebagai umat yang satu (ummatan wahidah)
2. Umat islam sebagai umat multi
ras,suku,dan bangsa.
3. Umat yang menekankan kesamaan dan
kesetaraan
4. Umat yang mendorong tegaknya
masyarakat dalam segala urusan islam
5. Umat yang mecintai keadilan
6. Persatuan dan kesamaan (kejam’ahan)
7. Adanya pemimpin yang beribawa
8. Saling menghargai (demokratis)
INTEGRALITAS
AJARAN ISLAM
Secara garis besarnya,
ajaran islam mengandung 3 persoalan pokok yaitu keyakinan yang disebut akidah,
norma atau hukum yang disebut syariah, perilaku yang disebut akhlak. Ketiga
aspek tersebut tidaklah berdiri sendiri, tetapi menyatu membentuk kepribadian
kepribadian yang utuh pada setiap diri umat islam.
Islam mengajarkan
manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhan lahiriahnya (fisik) dengan bekerja
keras tanpa melalaikan nilai-nilai dan moral yang diajarkan Allah berupa
kebaikan. Disamping itu, umat islam dituntut pula untuk memenuhi kebutuhan
bathiniyahnya (psikis). Kebutuhan lahiriyah berupa pemenuhan sandang, pangan,
papan, dan lain sebagainya. Sedangkan kebutuhan bathiniyah berupa ketengangan
dan ketentraman. Selain sebagai umat yang penuh dengan kebaikan, umat islam
juga sebagai masyarakat marhamah; masyarakat yang mewujudkan suasana damai,
saling peduli, dan mengembangkan kasih sayang
METODE
PENDEKATAN KAJIAN ISLAM
1.
Metode filosofis, yaitu mempelajari
islam secara mendalam, sistematis, dan universal untuk mencari kebenaran, inti,
atau hikmah mengenai sesuatu yang ada.
2.
Metode historis, yaitu mempelajari islam
berdasarkan kejadian di masa lampau.
3.
Metode teologis, yaitu mempelajari islam
kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan.
PEDOMAN
MEMPELAJARI ISLAM
Nasruddin Razaq, dalam
bukunya Dinul islam mengatakan bahwa
memahami islam secara menyeluruh (kaffah),
sangat penting walaupun tidak mendetail. Patokan atau petunjukan dalam memahami
ajaran-ajaran islam secara baik dan benar mencakup :
1.
Islam harus dipelajari dari sumbernya
yang asli yaitu Al-Qur’an dan sunnah rasul kemudian dihubungkan dengan
kenyataan historis, empiris dan sosiologis yang ada di masyarakat.
2.
Islam harus dipelajari secara integral, tidak
secara parsial atau terpisah pisah. Artinya islam dipelajari secara menyeluruh.
3.
Islam perlu dipelajari dari kepustakaan
atau literatur yang ditulis oleh para ulama besar atau para sarjana yang
memiliki pemahaman islam yang baik.
4.
Kesalahan sementara orang mempelajari
islam adalah dengan jalan mempelajari kenyataan umat islam sendiri, bukan agama
islam yang dipelajarinya. Sikap konservatif
sebagian golongan islam, keawaman, kebodohan, dan keterbelakangan itulah yang
dinilai sebagai islam nya sendiri. Padalaha tidaklah demikian, islam
mengajarkan kesatuan dan persatuan, kebersamaan, saling menolong, dan saling
mengasihi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar